Akhir-akhir ini PLN seakan lupa dengan tanggungjawabnya kepada konsumen,, lupa akan tugas nya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,,, dan lupa kalau pada jam ini listrik di daerah ini dan itu mati dengan alasan kurangnya pasokan,, sehingga tentunya ia juga lupa menyalakannya kembali,, padahal masyarakat konsumen sudah sejak lama kegelapan,, masyarakat konsumen dirugikan karena berbagai unit usaha tidak bisa dioperasikannya,,,, tapi ironisnya masyarakat konsumen harus bayar mahal oleh hidup matinya aliran listrik ini,,, pada hal secara logika jika suatu hal yang digunakan sedikit tentunya juga dengan bayaran sedikit,,, namun itu tidak berlaku di PLN,,, bahkan semakin sering listrik ini seperti lampu di diskotik ( hidup dan nyala) maka akan semakin banyak jumlah tagihannya,,, apakah karena hidup mati itu dapat merusakkan perkakas elektronik/listrik atau tidak, itu seakan juga bukan urusan PLN,,,,,
Namun herannya,, dari berbagai media didengar bahwa PLN tetap saja rugi walaupun ia monopoli, ia tetap saja menderita berbagai kekurangan pasokan walaupun ia hanya mampu hidup dan mati tiap hari,,, dan ia juga menerima pesanan konsumen walau sebenarnya ia tidak mampu menerangi,,,,
Lalu sebenarnya apa pekerjaan mereka yang menjadi penentu kebijakan di tubuh PLN tersebut?? Apakah ia tidak memperhatikan keresahan/kelesuan berbagai bidang pendidikan/ usaha/masyarakat/umum/swasta. Atau ini memang suatu perencanaan untuk melangkah ke jenjang spekulasi bisnis tingkat tinggi???,,,, saya tidak pernah mengerti kenapa ini terjadi,,,, padahal menurut pengetahuan saya tidak ada suatu monopoli yang dapat rugi kecuali karena bencana,,, lalu apakah PLN mengalami bencana???? itupun saya juga tidak memahaminya,,,, kerusakan bisa diperbaiki atau diganti,,, yang terpenting adalah money/duit,,,, jadi apakah PLN tak punya duit ??? suatu hal yang mustahil,,,, karena masyarakat konsumen bayar mahal untuk setiap pemasangan,, bayar mahal untuk setiap hidup matinya,,,, bayar mahal untuk keterlambatan,,,, dan bayar mahal untuk penyalahgunaan,,,,
Lalu kenapa ini juga mesti terjadi "Paling Lama Nyala" (18 jam/hari),,,
Apakah PLN perlu di somasi? atau PLN perlu mendapat pelajaran dari konsumen yang selalu rugi ? jangan !!! saya berharap jangan sampai itu terjadi,,, agar monopoli tetap langgeng,,, dan anda tau bahwa masyarakat tidak punya pilihan lain selain memilih Paling Lama Nyala ini,,,,,
Kenapa??? karena pake genset sendiripun kita tidak lagi mampu untuk memenuhi kebutuhannya,,, sebab bahan bakarnyapun ilang-ilang timbul (ITIL),,, uang yang ada tidak menjamin bahan bakar itu juga ada,,, karena SPBUpun sudah mulai hidup-mati karena minyak pasokan yang katanya mulai berkurang,,,,
Lalu,,, apa solusinya,,,???? berikan pemegang monopoli berbuat sekehendak hatinya,,, berikan pemerintah yang berkuasa,,, yang menentukan kebijakan,,, yang memegang uang dan aset negara ini untuk berbuat seenak perutnya,,,,!!!!
Masyarakat bagaimana???? tunggu tanggal mainnya,,, karena semua yang ada pasti ada batasnya,,,,
Sabar adalah sebuah kata pengobat hati yang luka oleh kebijakan yang tak bijak ini,,, sabar karena kita memang tidak mampu untuk menindakinya,,,, karena kita belum merasa kuat,, belum merasa besar,,, belum merasa berwewenang,,,, tapi jika itu sudah ada,,, pertentangan sengit akan menghiasi halaman muka indonesia ini.
Hari ini biarkan mereka yang penjilat,, mereka yang rakus, mereka yang keji dan kejam itu memenuhi kebutuhannya,,, hidup di atas penderitaan masyarakat,,, berpoya-poya, dan bermaksiat ria,,, karena suatu yang baik pasti balasannya baik, dan suatu yang buruk pasti balasannya buruk,,,, walau "Paling Lama Nyala" (PLN) ini seperti begini (hidup dan mati sekehendak hatinya) kita harus sabar menerimanya,,, karena kita tidak punya pilihan lagi selain dia,,, walau kata itu tidak pernah kita setujui begitu saja,,, tapi kita tidak punya kuasa untuk menentangnya,,,,??? Artinya hanya sebatas itulah baru kemerdekaan yang dapat kita rasa sebagai masyarakat bangsa tercinta ini,,,,,,
Moga Paling Lama Nyala ini tetap nyala dan berjaya
Tuesday, August 12, 2008
PLN (Paling Lama Nyala 18 Jam / Hari
9:11 PM
No comments
0 comments:
Post a Comment