Saturday, August 23, 2008

Listik dan Pemadaman Yang tak Pasti

Listrik = sebuah pembicaraan yang sudah menyeluruh di tengah masyarakat Riau akhir-akhir ini, bukan hanya masalah pemasangan baru, tetapi juga masalah hidup matinya yang tidak menentu, bukan hanya kerukan lampu dan alat elektronik lainnya, tetapi juga masalah bayaran yang semakin melonjak. Padahal ia hidup hanya lebih kurang 18 jam perhari atau minus 6 jam dalam satu harinya, tapi bayaran atau tagihan yang harus dibayar jauh lebih meningkat ketimbang ia hidup 24 jam perhari...... kenapa ini terjadi? bukankah tidak masuk akal,,,, memakai sedikit membayar banyak? bukankah tidak masuk akal pasokan berkurang tapi pemasangan bertambah ? dan bahkan dengan biaya yang lebih tinggi dari semestinya ?
Ketika masyarakat merasakan ketergantungan, ketika masyarakat dirugikan, ketika masyarakat merasa di siksa oleh keadaan hidup matinya,,,, tidak satupun lembaga pemerintah, legislatif dan bahkan lembaga perlindungan konsumen yang berbicara..... Apakah ini karena kita memang tidak lagi memiliki pilihan lain? karena PLN merupakan perusahaan monopoli di negera ini? Kapan penjajahan monopoli ini dibebaskan oleh pemerintah? agar masyarakat benar-benar merdeka dari ketidak adilan ini???? kapan ???????
Apakah menunggu masyarakat berontak dengan keadaan ini? apakah menunggu masyarakat bersikap anarkis dengan ketidakberesan ini????
Bukankah pemerintah lebih baik mencari jalan keluar atau sebuah solusi yang lebih bijaksana ketimbang menunggu suatu keadaan yang sulit untuk dibayangkan?? atau pemerintah juga memiliki kepentingan dalam hal ini??
Saya yakin pemerintah tidak berpikiran demikian,,, saya yakin pemerintah masih memihak kepada masyarakat,, tapi kapan pemerintah benar-benar melihat kondisi masyarakat ini. Bukankah sebuah perusahaan besar seperti PLN harus berbuat sesuai dengan kebutuhan konsumen atau masyarakat ???? atau PLN sudah tidak mampu lagi mengatasi masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Lalu kenapa pemerintah tidak mencarikan solusi??? Kenapa pemerintah seakan tutup mata dan telinga melihat dan mendengar kenyataan ini ??? Atau ini merupakan proyek politik untuk mencari keuntungan keberpihakan masyarakat dengan janji tidak akan melihat kondisi hidup mati ini??? tidak akan ada lagi pemadaman dan bayaran yang makin tinggi ??? saya tidak tau dan saya juga benar-benar tidak mengerti,,, karena selama ini sudah biasa setiap kondisi di politiki,, sudah biasa keadaan yang tidak menguntungkan dijadikan proyek sebagai promosi diri atau janji untuk memperbaiki. Kebohongan, pembodohan dan janji-janji politik bukan lagi masalah baru di negara ini,, tapi sudah merupakan makanan masyarakat ketika berhadapan dengan pemilu dan pilkada.
Namun kita berharap masalah PLN ini tidak berlanjut lagi,,, apakah karena pengaruh suhu politik atau tidak,,, bagi masyarakat yang terpenting adalah terjaganya hak-haknya sebagai konsumen,,, terjaganya kebutuhan dan kepentingan umum.

0 comments: