Wednesday, November 19, 2008

pembangunan jalan jalur dua marpoyan makan korban laka lantas

Sejak dibangunnya jalan jalur dua di daerah Marpoyan atau jalan Kaharudin Nasution beberapa bulan terakhir sudah sekian banyak kecelakaan yang mengakibatkan korban luka/patah-patah dan kenderaan rusak parah. Hal ini diduga terjadi karena sempitnya badan jalan, dan tidak adanya rambu-rambu jalan serta minimnya lampu penerangan jalan pada malam hari.
Sampai hari ini mungkin puluhan kenderaan yang menabrak jalur pemisah jalan tersebut, namun belum ada solusi baik dari pemerintah maupun pelaksana proyek untuk membuat rambu-rambu jalan atau setidaknya memberikan tanda bahwa jalan tersebut dalam perbaikan atau pengerjaan.
Bukankah jalur dua tersebut dibuat disamping untuk menghindari kemacekan akibat banyaknya kenderaan juga untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan?
Ironis memang, pembangunan yang bertujuan untuk ketertiban berlalu lintas dan mengindari kemacekan serta laka lantas malah berakibat sebaliknya.
Tidakkah pemerintah atau pejabat berwenang mengerti dan mengetahui pelaksanaan proyek jalan tersebut? Tidakkah pelaksana proyek memahami akan terjadinya kecelakaan karena pekerjaan yang tidak diberi rambu tersebut? Atau tidakkah mereka yang berkaitan dengan pembangunan jalan atau ketertiban jalan ini melihat dan mendengar beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tersebut?
Melalui tulisan ini, terdorong oleh keinginan moril saya menghimbau pihak pemerintah dan pelaksana proyek jalan tersebut untuk benar-benar memperhatikan kondisi jalan yang mengakibatkan banyaknya kecelakaan lalu lintas tersebut, minimal memberikan rambu-rambu jalan yang dapat dibaca dan dimengerti serta dapat dilihat oleh setiap pengendara, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan. Trims

0 comments: